Apa Sih Dothan, Nehalem, dan Sandy Bridge??
- Dothan
Apa itu Dothan ? Dothan adalah sebuah nama kode prosesor yang diberikan kepada Intel pentium M dengan cache Level-2
2048KB 90 nanometer [Socket 479]. Nama kode Prosesor merupakan sebutan bagi
jeni - jenis prototipe prosesor - prosesor yang masih ada dalam pengembangan. Intel, AMD, VIA Cyrix umumnya memberikan nama
kode kepada prosesor mereka kepada publik ( biar disorot media kali ya :} )
sebagai tanda bahwa mereka sedang mengembangkan produk baru.
- NEHALEM
Nehalem adalah nama kode
untuk sebuah arsitektur mikroprosesor INTEL, penerus mikro arsitektur Core.
Prosesor dengan arsitektur Nehalem yang pertama keluar adalah desktop Core i7, pada November 2008. Diikuti beberapa Xeon
processors lalu i3 and i5. Teknolagi Nehalem dimiliki oleh
processor Core i7, Corei5, dan Core i3.
Awal
prosesor Nehalem menggunakan metode yang sama manufaktur 45 nm Penryn. Sebuah
sistem bekerja dengan dua prosesor Nehalem ditunjukkan di Intel Developer Forum
Fall 2007, dan sejumlah besar sistem Nehalem ditunjukkan di Computex pada bulan
Juni 2008.
Mikroarsitektur ini dinamai kota pesisir Oregon Nehalem
Awalnya. Itu seharusnya evolusi terbaru dari mikroarsitektur NetBurst.
Sejak meninggalkan NetBurst, codename telah didaur ulang dan mengacu pada
proyek yang sama sekali berbeda, meskipun Nehalem masih memiliki beberapa hal
yang sama dengan NetBurst. Nehalem berbasis mikroprosesor menggunakan kecepatan
clock yang lebih tinggi dan lebih hemat energi dibandingkan mikroprosesor
Penryn. Hyper-Threading adalah memperkenalkan kembali bersama dengan Cache L3
hilang dari mikroprosesor Core berbasis paling.
Komputer pertama yang menggunakan prosesor Nehalem berbasis Xeon adalah Apple Mac Pro workstation
diumumkan pada tanggal 3 Maret 2009 Nehalem berbasis Xeon EX prosesor untuk
server yang lebih besar itu. Awalnya diharapkan pada Q4 2009, Namun, mereka
dibebaskan pada tahun 2010 April .
Prosesor notebook Core i7 QM memiliki kemampuan tertinggi. Tidak
ada VGA di dalam prosesor ini, memiliki 4 inti prosesor (quad core),
berkecepatan tinggi, dan Turbo boost adalah andalan utamanya. Prosesor dengan 4
core dan hyper-threading ini akan dideteksi Windows seakan memiliki 8 inti
prosesor!
Jika Anda membutuhkan performa notebook tertinggi yang bahkan
mampu bersaing dengan desktop, ini adalah pilihannya. Umumnya, notebook dengan
Core i7 akan memiliki VGA khusus. Jadi, gamer, pengguna aplikasi grafis (Adobe
Photoshop, 3ds Max), dan pencinta performa tinggi akan menyukainya. Tentu saja,
ada harga yang harus dibayar untuk performa yang tinggi ini.
Prosesor ini adalah Arrandale (2 inti prosesor) dengan performa
terbaik. Teknologi 32 nm membuatnya bekerja dengan suhu relative rendah.
Kecepatan tinggi, Hyper-threading, dan Turbo boost membuatnya memiliki performa
tinggi. Apabila dipadu dengan VGA tambahan, notebook berbasis Core i7 M akan
menjadi pilihan yang sangat baik bagi pencinta performa
tinggi. Kemampuannya bahkan dapat bersaing dengan Core i7 QM. Tentu saja,
dengan harga yang relatif lebih terjangkau.
Notebook dengan prosesor ini memang memiliki 2 inti prosesor (dual
core). Akan tetapi, tersedianya Hyper-threading membuatnya tampil seakan
memiliki 4 inti prosesor. Turbo boost menjadi andalannya dalam hal performa.
Sementara itu, VGA terintegrasinya sudah mencukupi untuk pemutaran film HD
1080p, bahkan film Blu-Ray. Jika perlu, beberapa game 3D ringan pun bisa
dimainkannya. Jika Anda menginginkan performa tinggi dengan mobilitas baik,
Core i5 adalah pilihan yang baik. Harganya pun tidak mencekik.
Meski
tidak dilengkapi Turbo boost, performa Core i3 tetap memikat. Hyper-threading
membuat kemampuannya dapat dipakai secara maksimal. VGA-nya pun sudah lebih dapat
diandalkan dibandingkan VGA onboard terdahulu. Jika dana Anda terbatas namun
menginginkan performa dari arsitektur terbaik Intel, Core i3 adalah pilihan
yang jauh lebih unggul dibandingkan Core2 Duo.
- SANDY BRIDGE
Sandy Bridge adalah jembatan teknologi prosesor ke masa depan.
Pantas saja jika kami sebut begitu. Pasalnya, Sandy Bridge adalah perubahan
terbesar yang dilakukan Intel sejak era Pentium 4.
Pada
mikroarsitektur sebelumnya, Intel lebih banyak mengoptimasi kinerja tiap
komponen, tanpa mengubah cara kerja komponen tersebut. Jika prosesor
dianalogikan sebagai sebuah rumah, Intel cuma melakukan renovasi terhadap rumah
tersebut.
Namun
di Sandy Bridge, Intel betul-betul membangun sebuah rumah baru. Seluruh
komponen diperbarui, mulai dari branch predictor, out-of-order execution,
sampai kerja memory subsystem.
Namun
yang terpenting adalah Sandy Bridge adalah wujud sebenarnya dari fusion
processor, alias prosesor yang menyatukan seluruh komponen prosesor
ke dalam sekeping silikon.
Sebenarnya Intel sudah melakukan kebijakan integrasi ini sejak 2
tahun lalu. Pada generasi prosesor Bloomfield, mereka memasukkan memory
controller. Pada Lynnfield, giliran PCI-Econtroller yang
masuk. Puncaknya di era Clarkdale, ketika Intel chip grafis onboard.
Ada
satu catatan penting dari seluruh proses tersebut: seluruh komponen sebenarnya
masih terpisah dalam keping-keping silikon yang berbeda. Nah, hal itulah yang
Intel rombak di Sandy Bridge. Seluruh komponen di dalam prosesor Sandy Bridge
berada dalam sekeping silikon yang dibuat dengan fabrikasi 32nm.
Komponen di dalam prosesor ini sendiri kurang lebih sama seperti
Nehalem. Yang pertama tentu saja inti prosesor. Pada Sandy Bridge generasi
pertama ini jumlah inti masih 2 dan 4, namun akan disusul generasi berikutnya
yang memiliki 6 dan 8 inti.
Masing-masing inti memiliki L2 cachesebesar 256KB.
Kerja L2 cache dibantu dibantu cache level 3 (L3 cache)
yang jumlahnya sama dengan inti dengan ukuran bervariasi antara 3-8MB,
tergantung segmentasi. Sedangkan PCI Express, DMI, dan memory
controller dan display interface berkumpul menjadi satu menjadi
komponen yang disebut System Agent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar