Halaman

Just Share What I Want To Share

Sabtu, 22 September 2012

ARSITEKTUR PROCESSOR


Apa Sih Dothan, Nehalem, dan Sandy Bridge??


  • Dothan


               Apa itu Dothan ? Dothan adalah sebuah nama kode prosesor yang diberikan kepada Intel pentium M dengan cache Level-2 2048KB 90 nanometer [Socket 479]. Nama kode Prosesor merupakan sebutan bagi jeni - jenis prototipe prosesor - prosesor yang masih ada dalam pengembangan. IntelAMDVIA Cyrix umumnya memberikan nama kode kepada prosesor mereka kepada publik ( biar disorot media kali ya :} ) sebagai tanda bahwa mereka sedang mengembangkan produk baru.


  •   NEHALEM


Nehalem adalah nama kode untuk sebuah arsitektur mikroprosesor INTEL, penerus mikro arsitektur Core. Prosesor dengan arsitektur Nehalem yang pertama keluar adalah desktop Core i7, pada November 2008. Diikuti beberapa Xeon processors lalu i3 and i5. Teknolagi Nehalem dimiliki oleh processor Core i7, Corei5, dan Core i3.
Awal prosesor Nehalem menggunakan metode yang sama manufaktur 45 nm Penryn. Sebuah sistem bekerja dengan dua prosesor Nehalem ditunjukkan di Intel Developer Forum Fall 2007, dan sejumlah besar sistem Nehalem ditunjukkan di Computex pada bulan Juni 2008.
Mikroarsitektur ini dinamai kota pesisir Oregon Nehalem  Awalnya. Itu seharusnya evolusi terbaru dari mikroarsitektur NetBurst. Sejak meninggalkan NetBurst, codename telah didaur ulang dan mengacu pada proyek yang sama sekali berbeda, meskipun Nehalem masih memiliki beberapa hal yang sama dengan NetBurst. Nehalem berbasis mikroprosesor menggunakan kecepatan clock yang lebih tinggi dan lebih hemat energi dibandingkan mikroprosesor Penryn. Hyper-Threading adalah memperkenalkan kembali bersama dengan Cache L3 hilang dari mikroprosesor Core berbasis paling.
Komputer pertama yang menggunakan prosesor Nehalem berbasis Xeon adalah Apple Mac Pro workstation diumumkan pada tanggal 3 Maret 2009 Nehalem berbasis Xeon EX prosesor untuk server yang lebih besar itu. Awalnya diharapkan pada Q4 2009, Namun, mereka dibebaskan pada tahun 2010 April .

Prosesor notebook Core i7 QM memiliki kemampuan tertinggi. Tidak ada VGA di dalam prosesor ini, memiliki 4 inti prosesor (quad core), berkecepatan tinggi, dan Turbo boost adalah andalan utamanya. Prosesor dengan 4 core dan hyper-threading ini akan dideteksi Windows seakan memiliki 8 inti prosesor!
Jika Anda membutuhkan performa notebook tertinggi yang bahkan mampu bersaing dengan desktop, ini adalah pilihannya. Umumnya, notebook dengan Core i7 akan memiliki VGA khusus. Jadi, gamer, pengguna aplikasi grafis (Adobe Photoshop, 3ds Max), dan pencinta performa tinggi akan menyukainya. Tentu saja, ada harga yang harus dibayar untuk performa yang tinggi ini.

Prosesor ini adalah Arrandale (2 inti prosesor) dengan performa terbaik. Teknologi 32 nm membuatnya bekerja dengan suhu relative rendah. Kecepatan tinggi, Hyper-threading, dan Turbo boost membuatnya memiliki performa tinggi. Apabila dipadu dengan VGA tambahan, notebook berbasis Core i7 M akan menjadi pilihan yang sangat baik bagi pencinta performa tinggi. Kemampuannya bahkan dapat bersaing dengan Core i7 QM. Tentu saja, dengan harga yang relatif lebih terjangkau.

Notebook dengan prosesor ini memang memiliki 2 inti prosesor (dual core). Akan tetapi, tersedianya Hyper-threading membuatnya tampil seakan memiliki 4 inti prosesor. Turbo boost menjadi andalannya dalam hal performa. Sementara itu, VGA terintegrasinya sudah mencukupi untuk pemutaran film HD 1080p, bahkan film Blu-Ray. Jika perlu, beberapa game 3D ringan pun bisa dimainkannya. Jika Anda menginginkan performa tinggi dengan mobilitas baik, Core i5 adalah pilihan yang baik. Harganya pun tidak mencekik.

Meski tidak dilengkapi Turbo boost, performa Core i3 tetap memikat. Hyper-threading membuat kemampuannya dapat dipakai secara maksimal. VGA-nya pun sudah lebih dapat diandalkan dibandingkan VGA onboard terdahulu. Jika dana Anda terbatas namun menginginkan performa dari arsitektur terbaik Intel, Core i3 adalah pilihan yang jauh lebih unggul dibandingkan Core2 Duo.





  • SANDY BRIDGE


Sandy Bridge adalah jembatan teknologi prosesor ke masa depan. Pantas saja jika kami sebut begitu. Pasalnya, Sandy Bridge adalah perubahan terbesar yang dilakukan Intel sejak era Pentium 4.
Pada mikroarsitektur sebelumnya, Intel lebih banyak mengoptimasi kinerja tiap komponen, tanpa mengubah cara kerja komponen tersebut. Jika prosesor dianalogikan sebagai sebuah rumah, Intel cuma melakukan renovasi terhadap rumah tersebut.
Namun di Sandy Bridge, Intel betul-betul membangun sebuah rumah baru. Seluruh komponen diperbarui, mulai dari branch predictorout-of-order execution, sampai kerja memory subsystem.
Namun yang terpenting adalah Sandy Bridge adalah wujud sebenarnya dari fusion processor, alias prosesor yang menyatukan seluruh komponen prosesor ke dalam sekeping silikon.
Sebenarnya Intel sudah melakukan kebijakan integrasi ini sejak 2 tahun lalu. Pada generasi prosesor Bloomfield, mereka memasukkan memory controller. Pada Lynnfield, giliran PCI-Econtroller yang masuk. Puncaknya di era Clarkdale, ketika Intel chip grafis onboard.
Ada satu catatan penting dari seluruh proses tersebut: seluruh komponen sebenarnya masih terpisah dalam keping-keping silikon yang berbeda. Nah, hal itulah yang Intel rombak di Sandy Bridge. Seluruh komponen di dalam prosesor Sandy Bridge berada dalam sekeping silikon yang dibuat dengan fabrikasi 32nm.
Komponen di dalam prosesor ini sendiri kurang lebih sama seperti Nehalem. Yang pertama tentu saja inti prosesor. Pada Sandy Bridge generasi pertama ini jumlah inti masih 2 dan 4, namun akan disusul generasi berikutnya yang memiliki 6 dan 8 inti.

Masing-masing inti memiliki L2 cachesebesar 256KB. Kerja L2 cache dibantu dibantu cache level 3 (L3 cache) yang jumlahnya sama dengan inti dengan ukuran bervariasi antara 3-8MB, tergantung segmentasi. Sedangkan PCI Express, DMI, dan memory controller dan display interface berkumpul menjadi satu menjadi komponen yang disebut System Agent

Sumber : http://irvandiade.wordpress.com/2011/12/07/nehalem-dan-sandy-bridge/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar